PEMANFAATAN POLARISASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Soal dan Penyelesaian Fisika SMA - Apa itu Polarisasi Cahaya? Polarisasi adalah peristiwa penyerapan sebagian arah bidang getar dari gelombang. Gejala polarisasi hanya dapat dialami oleh gelombang transversal sehingga cahaya termasuk gelombang transversal, seperti yang sudah kita bahas pada post berjudul Polarisasi Gelombang Cahaya

Untuk apa Polarisasi Cahaya digunakan? Berikut beberapa di antaranya:

1. Kacamata ryben

Tujuan pemakaian kacamata ryben ialah agar sinar yang keluar dari kaca ryben telah terpolarisasi dan intensitas cahaya mengecil tidak mengakibatkan silau.

2. Filter pada fotografi

Penggunaan filter pada fotografi memungkinkan mendapat  gambar yang lebih jelas dengan mempolarisasi cahaya-cahaya yang tidak diperlukan.

3. Filter Polaroid

Digunakan untuk mengerjakan analisis tegangan (stress) pada plastic transparan. Saat cahaya melalui plastik, tiap warna cahaya terlihat akan dipolarisasi dengan arahnya masing – masing. Jika plastik semacam tersebut diletakkan salah satu dua pelat polarisasi, akan terlihat pola warna – warni. Jika di antara pelat diputar, pola warna bakal berubah sebab warna yang semula dihambat kini diteruskan.

4. Pertunjukan Film 3 Dimensi

Film 3 dimensi sebetulnya terdiri atas dua film yang dipertunjukkan pada ketika yang sama oleh dua proyektor film. Di dalam gedung bioskop, kedua film diproyeksikan pada layar secara simultan. Kedua film berasal dari dua proyektor yang ditempatkan pada tempat berbeda. Tiap film lantas diproyeksikan dari dua sisi yang bertolak belakang ke dalam layar logam.

Sebuah filter polarisasi yang ditaruh di depan lensa proyektor sebelah kiri bakal meneruskan gelombang cahaya dari gambar pada sebuah arah getar tertentu. Bersamaan dengan tersebut filter beda di unsur kanan bakal meneruskan gelombang cahaya tegak lurus arah getar yang didapatkan oleh filter kesatu.

Film diproyeksikan melewati filter polarisasi. Sumbu filter polarisasi guna proyektor sebelah kiri dan sumbu filter polarisasi guna proyektor sebelah kanan saling tegak lurus. Akibatnya, dua film yang sedikit bertolak belakang diproyeksikan ke layar. Tiap film dipancarkan oleh cahaya yang terpolarisasi dengan arah tegak lurus terhadap film yang satunya.

Penonton mengenakan kacamata eksklusif yang bermanfaat sebagai filter. Filter ini akan mengakibatkan kesan gambar yang diterima oleh mata kiri dan kanan bakal berbeda. Sehingga kesan gambar tiga dimensi bakal terasa.

5. Kacamata 3 Dimensi

PEMANFAATAN POLARISASI DALAM HEHIDUPAN SEHARI-HARI
Kacamata 3D memilikki dua filter Polaroid. Tiap filter memilikki sumbu polarisasi yang berbeda, satu horizontal dan satunya vertical. Hasil penyusunan proyektor dan filter itu ialah bahwa mata kiri menyaksikan film dari proyektor sebelah kanan, sementara mata kanan menyaksikan film dari proyektor sebelah kiri. Hal ini memberi kesan adanya kedalaman gambar 3 dimensi.

6. Kaca mobil

Kaca mobil pada umumnya berwarna hitam, biru atau hijau tua. Kaca itu sudah diberi lembaran plastik polaroid, sehingga sinar matahari yang keluar dari kaca tersebut sudah terpolarisasi dan intensitasnya sudah mengecil.

7. Sacharimeter

Sacharimeter ialah polarimeter yang khusus guna menilai fokus larutan gula. Larutan gula dinamakan larutan optik aktif. Larutan itu ada yang bisa memutar bidang getar polarisasi ke kiri dan ada pun yang ke kanan. Dengan perangkat semacam ini, orang bisa menilai fokus larutan optik aktif.

8. LCD (Liquid Crystal Display)

Salah satu penerapan urgen dari proses polarisasi ialah Liquid Crystal Dsiplay (LCD). LCD dipakai dalam sekian banyak  tampilan, dari mulai jam digital, layar kalkulator, sampai layar televise. LCD dapat ditafsirkan alat peraga kristal cair, mengandung dua filter polarisasi yang saling menyilang dan didukung oelh suatu cermin.

Biasanya polarisator yang saling menyilang merintangi semua cahaya yang melewatinya. Namun, diantar kedua filter tersebut ada lapisan kristal cair. Di samping energi listrik perangkat ini dipadamkan, kristalnya memutar sinar-sinar yang powerful dengan menyusun sudut 90o.

Sinar-sinar yang berputar tersebut kemudian dapat menjebol filter (penyaring) unsur belakang. Kemudian sinar-sinar tersebut dipantulkan oleh cermin sampai-sampai peraga (layar) terlihat putih. Angka atau huruf pada peraga dengan mengaku daerah-daerah kristal cair. Ini mengolah posisi kristal cair tersebut sampai-sampai kristal-kristal bukan lagi memutar cahaya

baca juga:

SOAL DAN PENYELESAIAN POLARISASI CAHAYA