- Plato dan Euclides yang mendukung teori tentang adanya “ sinar–sinar penglihat”. Yang menyatakan bahwa kita dapat melihat sesuatu karena dari mata kita keluar sinar – sinar penglihat yang berbentuk kumis – kumis peraba.
- Aristoteles, yang menentang kebenaran teori “sinar – sinar penglihat”.
- Al-Hasan, yang menyatakan bahwa kita dapat melihat benda di sekeliling kita sebab ada cahaya yang dipancarkan atau dipantulkan oleh benda, kemudian masuk kedalam mata kita.
- Sir Isaak Newton “teori Emisi” : bahwa sumber cahaya menyalurkan partikel-partikel kecil dan ringan yang bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi.
- Christian Huygens, tentang “teori eter alam” : bahwa cahaya pada dasarnya sama dengan bunyi. Jadi untuk merambat membutuhkan medium perantara, yang disebut eter.
- Thomas Young dan Augustine Fresnell, bahwa cahaya dapat .melentur dan berinterferensi.
- Jean Leon Foucault, bahwa cepat rambat cahaya di dalam zat cair lebih kecil dari pada di udara.
- James Clark Maxwell, bahwa cahaya adalah gelombang elektromagnet.
$\varepsilon _{o}$ : permitivitas listrik dalam hampa.
$\mu _{o}$: permeabilitas listrik dalam hampa.
Oleh pendapat para ilmuwan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sifat – sifat cahaya adalah :
- Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang dalam perambatannya:
- Tidak memerlukan medium.
- Merambat dalam suatu garis lurus.
- Kecepatan terbesar di dalam vakum (ruang hampa), yaitu 3 x 108 m/det.
- Kecepatan di dalam medium lain lebih kecil daripada kecepatan di dalam vakum
- Kecepatan cahaya didalam vakum adalah absolut, tidak tergantung pada pengamat.