Beberapa Fenomena fisika dalam kehidupan sehari-hari:

Gas pada busa memisahkan cairan untuk membentuk matriks gelembung kecil. Sampai saat ini belum ada rumus yang bisa menjelaskan mengenai sifat busa. “Fisika busa belum bisa dipahami dengan baik,”
2. Fenomena Es

Teoris berpendapat, hal ini timbul akibat adanya kontak dengan permukaan es yang membuatnya meleleh, tetapi sampai saat ini masih misterius bagi para ahli sekalipun.para ilmuwan angkat tangan untuk hal ini.
3. Fenomena Aurora
Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
Aurora adalah fenomena alam yang menyerupai pancaran cahaya yang menyala-nyala pada lapisan ionosfer dari sebuah planet sebagai akibat adanya interaksi antara medan magnetik yang dimiliki planet tersebut dengan partikel bermuatan yang dipancarkan oleh Matahari (angin surya).
4. Fenomena Gunung Es
Fenomena gunung es mengapung ini sangat berperan membantu kelangsungan kehidupan di muka bumi.
Coba kita bayangkan jika massa jenis es lebih besar dari massa jenis air, maka es akan tenggelam. Dan gunung es di dalam air laut ini semakin lama akan menumpuk di dasar laut dan air laut akan naik menutupi permukaan bumi.
5. Fenomena Kacang Brazil

Fenomena ini memang tampak biasa namun menjadi salah satu misteri terbesar fisika yang belum terpecahkan, tak seorang pun dan tak satu pun simulasi komputer berhasil menjelaskannya.
6. Fenomena Listrik Statis
Dua obyek yang bergesekan menyebabkan elektron di atom dari salah satu obyek dan membuat obyek itu menjadi terlalu positif atau negatif.

Kedua obyek kemudian saling menyetrum. Namun mengapa elektron mengalir dari satu obyek ke lainnya? Hal ini tak pernah bisa dijelaskan.
7. Fenomena Magnet
Menurut Profesor Jearl Walker dari Cleveland State University, medan magnet secara alami memancar keluar dari partikel listrik yang menyusun atom, terutama elektron.

Untuk memahami magnetisme sederhana masih bisa dilakukan namun tidak untuk yang lebih dalam. Meski mekanik kuantum bisa menjelaskan perilaku partikel secara akurat termasuk magnetisme namun secara intuitif, tak mungkin memahami arti sebenarnya teori itu.
8. Fenomena Pelangi

Kini Pelangi tidak lagi misteri karena ternyata pelangi terbentuk dari cahaya matahari di tetes air di atmosfer. Tetes air ini berperan sebagai prisma yang memisahkan cahaya menjadi komponen cahaya dan mengirimnya pada sudut 40-42 derajat berlawanan matahari.
9. Fenomena Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah peristiwa pembelokan cahaya
karena melalui dua medium yang berbeda indeks biasnya.
Gerhana
Bulan adalah peristiwa ketika terhalangnya cahaya
Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan. Terbentuknya
gerhana bulan, yaitu ketika bumi berada di antara bulan dan
matahari.
Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.

Berikut ini adalah peristiwa unik akibat pembiasan cahaya:
- Sendok terlihat patah - ketika sebuah sendok kita masukkan kedalam sebuah gelas yang berisi air bening maka akan terlihat seakan-akan batang sendok yang lurus akan terlihat patah dan membentuk garis sejajar.
- Cahaya senter terlihat membelok - Ketika kita menyinari sungai yang airnya jernih dengan sebuah senter di malam hari, cahaya senter terlihat membelok ke arah mendekati sumber cahaya. Ini terjadi karena cahaya senter melewati medium udara dan air.
- Dasar kolam jernih terlihat dangkal - Air kolam yang dalam dan jernih akan terlihat seolah-olah dangkal karena dasar kolam itu terlihat dengan jelas.
- Terbentuknya pelangi, akibat dispersi cahaya. Pelangi terbentuk karena adanya cahaya mengalami pembiasan ketika cahaya matahari terkena air hujan. Ketika cahaya matahari melewati tetesan air maka cahaya tersebut akan dibengkokkan sehingga membuat warna-warna tersebut berpisah dengan warna lainnya.
- Intan berkilau - Intan memiliki indeks bias yang jauh lebih besar dibanding indeks bias udara, sehingga menghasilkan proses pembiasan berulang oleh peristiwa pembiasan cahaya.
- Posisi bintang di langit - Posisi bintang yang terlihat malam hari sebenarnya adalah posisi semu. Hal ini karena cahaya bintang berasal dari ruang hampa udara menuju udara di atmosfir bumi mengalami pembiasan.

Adapun Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi dan selalu terjadi pada saat fase bulan baru.
11. Fenomena Angin Darat dan Angin Laut
Angin Darat - Pada malam hari daratan lebih dingin dibandingkan lautan, karena sifat daratan yang cepat menerima panas dan cepat menerima dingin sehingga daratan mempunyai tekanan lebih tinggi (maksimum), sedangkan laut menjadi daerah yang mempunyai tekanan rendah (minimum).
Angin Laut - Pada siang hari suhu di
laut lebih dingin dibandingkan dengan
suhu daratan. Hal ini disebabkan sifat laut (perairan) yang lambat
menerima panas dan lambat melepaskannya. Sehingga laut mempunyai
tekanan lebih tinggi (maksimum) dan daratan menjadi daerah yang
mempunyai tekanan rendah (minimum).
12. Fenomena Gerak semu harian matahari

Matahari terlihat terbit di Timur dan tenggelam di Barat. Padahal gerak semu ini teramati karena bumi kita yang berotasi dengan arah sebaliknya, dari Barat ke Timur, sehingga muncul kesan dari sudut pandang kita (sebagai pengamat) di bumi, seolah mataharilah yang bergerak mengelilingi bumi.
13. Fenomena Sereal

Tensi permukaan membuat permukaan susu mengumpul di tengah mangkuk karena molekul air dalam susu tertarik kaca, permukaan susu mencekung di ujung mangkuk. Hasilnya, jika tidak mengumpul di tengah, sereal akan berada di pinggir mangkuk.
14. Fenomena Pasang Surut Air Laut
Faktor yang mempengaruhi tingginya permukaan air laut adalah efek sentrifugal akibat rotasi bumi dan kombinasi gaya gravitasi bulan dan matahari.
Pada bulan baru (new moon) dan bulan purnama (full moon) dimana bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis, pasang surut oleh bulan diperkuat oleh pasang surut matahari.
Pada waktu-waktu ini pasang surut yang terjadi mempunyai tinggi yang maksimum, dan disebut 'pasang purnama' (spring tide). Pada kuartir pertama dan kuartir ketiga dimana posisi bulan, bumi tegak lurus matahari, pasang surut oleh bulan diperlemah oleh pasang surut matahari.
Pada waktu-waktu ini pasang surut yang terbentuk mempunyai tinggi yang minimum dan disebut 'pasang perbani' (neap tide).

Pada bulan baru (new moon) dan bulan purnama (full moon) dimana bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis, pasang surut oleh bulan diperkuat oleh pasang surut matahari.
Pada waktu-waktu ini pasang surut yang terjadi mempunyai tinggi yang maksimum, dan disebut 'pasang purnama' (spring tide). Pada kuartir pertama dan kuartir ketiga dimana posisi bulan, bumi tegak lurus matahari, pasang surut oleh bulan diperlemah oleh pasang surut matahari.
Pada waktu-waktu ini pasang surut yang terbentuk mempunyai tinggi yang minimum dan disebut 'pasang perbani' (neap tide).
15. Fenomena Peristiwa Anomali Air
Peristiwa anomali air terjadi karena struktur antar molekul pada saat bentuk es lebih renggang, sedangkan dalam bentuk air lebih rapat.
Dengan demikian, pada saat dipanaskan dari 0°C hingga mencapai 4°C, molekul air yang berbentuk es akan merapat lebih dahulu, akibatnya volumnya menyusut.
Setelah suhu lebih dari 4°C, air akan kembali memuai seperti zat cair lainnya. Karena volumenya menyusut tetapi massanya tetap maka, air akan memiliki massa jenis paling besar pada saat suhunya mencapai 4°C.
16. Fenomena Peristiwa Pemuaian
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Pemuaian adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena pengaruh perubahan suhu atau bertambahnya ukuran suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair, dan pada zat gas.
Berikut adalah contoh fenomena fisika akibat terjadinya pemuaian dalam kehidupan sehari-hari :
- Rel Kereta Api, sambungan diantara rel kereta diberikan jarak yang berfungsi agar pada saat cuaca panas dan rel memuai maka rel tidak akan menjadi bengkok.
- Pemasangan Kaca Pada Jendela, bingkai jendela biasanya diberi celah. ini dimaksudkan agar bila kaca memuai pada siang, maka kaca tersebut tidak akan pecah.
- Pemasangan Kabel Telepon atau Listrik, kabel listrik terlihat kendur agar saat siang hari dimana kabel memanjang dan pada saat malam dimana kabel menyusut maka kabel itu tidak akan putus.